Tgl 30 & 31 Oktober 2007 kemarin, Vie dan temans sesama balet mendapat kesempatan menari dalam Acara Amal yang bertema “Stars & Clouds”. Pada acara ini, Vie dapat bagian menari ballet dan tarian India bersama para Artist yang didatangkan dari Luar Negeri. Karena telah lama Vie ngak terjun ke lapangan untuk nari balet jadinya perasaan sedikit tegang. Tapi menurut Vie itu semua ngak jadi masalah selama kita menari dengan senang dan semangat.
Menurut Vie acara ini cukup bagus cuma sayangnya Vie ngak dapat mengikuti keseluruhan acara tersebut berhubung kita harus menunggu jadwal kita nari. Disela-sela acara kita dapat bercanda dengan Artist yang didatangkan dari Luar negeri. Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur & Walikota Sumatera Utara.
Pada tgl 30 Oktober Vie & temans menari kurang maksimal berhubung kita belum tau jalan ceritanya. Tapi tgl 31 Oktober Vie & temans mengerahkan seluruh semangat untuk dapat menari & memberikan pertunjukkan yang terbaik buat penonton. Apalagi hari itu hadir Suami, Mertua, Mami & Tante Vie. Tentu aja Vie ingin mempersembahkan yang terbaik Hehe… :)
Disamping ini, Vie dan temans lagi foto bareng ama para Artis luar negeri. Disamping kanan Vie lagi pake kostum India hehe... :p
Ngak lupa Vie foto bareng suami biz suami Vie ngebet foto ama artis... (disini Vie jadi artis lho huahaha... ;p ) Liat ngak sampe senyumnya senang banget .. Tapi memang begitulah kalo jadi artis...
My Little Angel
Thursday, November 8, 2007
Tuesday, November 6, 2007
Semua kangen kamu
Ciri-cirinya : masih balita, jenis kelaminnya pria, dengan gigi yang belum semua tumbuh di mulut mungilnya, anaknya gaul & mau digendong ama sapa aja, rambutnya sedikit coklat, bola matanya besar dan lincah melihat sekeliling, suka manjat tangga, bila ngomel selalu berkata “ne…ne…ne…”, wajahnya menggemaskan, pipinya kemerahan (karena MDN panas) dan ada jerawat kecil (mungkin karena rindu Papanya ;p ), (IMPORTANT) dipanggil nama Matthieu, berwarganegara Indo-Prancis.
Sejak kedatangannya ke rumah vie, sudah mencuri semua hati orang yang melihatnya. Bukan cuma wajahnya yang polos dan lucu, tapi juga karena tingkah lakunya yang begitu “smart” untuk bayi seukurannya. Semua orang berlomba-lomba untuk mencuri perhatiannya. Dan dirinya juga mengetahui kalau semua orang sangat menyukainya. Dirinya pindah dari satu lengan ke lengan yang lain.
Hie masih ingat dengan kata-kata pertama yang Hie ucapkan ke dirinya : “ku-ci-ku-ci” yang artinya : kamu lucu dech… (haha… arti yang aneh!). Namun mungkin dirinya mengerti dan setiap kali Hie mengucapkannya, dirinya selalu tersenyum. Yang paling mengemaskan adalah setiap kali Hie melihatnya, Hie selalu menunjuk dirinya dan pasti selalu dibalas dengan senyuman dan sebuah telunjuk kecil yang juga menunjuk ke arah Hie. Bayi “cubi” ini emang ngerti maksud Hie (haha…)
Kehebatannya: tak pernah putus asa untuk mencari teman alias “gaul”. Hal ini dibuktikan saat (untuk pertama kalinya) dua keluarga yang baru dipersatukan oleh pernikahan ini mengadakan jamuan makan malam. Saat-saat dimana semua orang sedang sibuk makan dan ngobrol, dirinya yang dicuekin dan duduk di kursi khusus untuk bayi memasang wajah “cubi” nya dan mulai menggoda sebuah keluarga yang sedang duduk di meja tepat disebelah meja kita. Tak ada satupun (hie ulang neh ya… tak ada satupun) orang yang duduk di meja itu yang tak tersihir
oleh jurus “cubi”nya. Semua anggota keluarga itu mulai melihat ke arahnya dan mulai mengajaknya bermain. BUSSYEET… bisa-bisa tar uda gede, ini bayi bisa jadi super star kayak Tomingse. Yang begitu keluar dari panggung udah dielu-elu’in ama penggemarnya. Hehehe… ^_*
Kekurangannya : tidak ada!
Malahan bayi yang satu ini terlalu “perfect”. Hie yakin kalo bayi ini adalah produk terbaik untuk abad ini. Seandainya ada ISO BAYI maka bayi ini mungkin juga akan mendapatkannya. (hehehe…)
Karena terlalu “cubi”, membuat kita semua yang ditinggalkannya menjadi sedih. Semua menjadi merasa kehilangan. Bahkan Hie saja sampai tidak makan 1 minggu, tiap malam menangis, meronta. (gak lah…). Cuma Hie inget banget wajah Mami saat bayi “cubi” ini uda pulang ke negaranya. Wajah Mami begitu sedih. Bahkan dengan tergesa-gesa mengeluarkan “INSTRUKSI” kepada Hie&Vie agar segera mengepak semua barang-barang milik bayi “cubi” ini dan digusur ke rumah Hie&Vie. Mami merasa kalau barang-barang itu bisa membuatnya teringat dan membuatnya rindu. Jangankan Mami…!!! Hie&Vie aja setiap hari membuka laptop untuk mengintip kembali foto-fotonya yang keren saat hari pernikahan Hie&Vie. Di HP nya Hie bahkan ada videonya, yang setiap 4 jam sekali diputar kembali (kayak makan obat aja…).
Yang paling dasyat adalah… bahkan keponakan Vie dan mamanya berkata ingin nabung agar bisa ke negaranya bayi “cubi”. Hie pikir bener juga ya. Cuma kalo nabungnya setiap hari cuma gocap, mo sampe kapan ya? Keburu bayi “cubi” itu gede dan gak “cubi” lagi (hehehe…)
Semoga aja Ci Devi secepatnya memasang webcam di komputer rumahnya. So, kita-kita ini yang udah terlanjur jadi penggemar berat anaknya bisa setiap saat melihat anaknya melalui layar komputer.
Tiap malam (sejak bayi “cubi” itu pulang), Hie berdoa… isinya begini :
Ya Tuhan… dengarkanlah doa hamba MU yang tulus dan baik hati ini. Semoga suatu saat nanti negara Prancis akan pindah di samping Medan
Jadi kami semua gak usah naik pesawat yang lama dan mahal itu. Ato gimana kalo Tuhan pindahkan semua negara Prancis itu ke Jl.Ismailiyah aja?
Jadi kami semua tinggal jalan kaki aja.
Tuhan… pasti akan keren dech kalo orang Prancis itu tinggalnya dekat kita-kita
Tuhan lalu berkata : Ahi, kamu NGACOO…
Kalo di pindah, nanti Napoleon Bonaparte bisa marah!
Akhirnya Hie cuma bisa pasrah dan tak lama kemudian larut dalam mimpinya, bertemu dengan bayi “cubi” yang kini menjadi idolanya. (^_^ zzz…zzz..)
Sejak kedatangannya ke rumah vie, sudah mencuri semua hati orang yang melihatnya. Bukan cuma wajahnya yang polos dan lucu, tapi juga karena tingkah lakunya yang begitu “smart” untuk bayi seukurannya. Semua orang berlomba-lomba untuk mencuri perhatiannya. Dan dirinya juga mengetahui kalau semua orang sangat menyukainya. Dirinya pindah dari satu lengan ke lengan yang lain.
Hie masih ingat dengan kata-kata pertama yang Hie ucapkan ke dirinya : “ku-ci-ku-ci” yang artinya : kamu lucu dech… (haha… arti yang aneh!). Namun mungkin dirinya mengerti dan setiap kali Hie mengucapkannya, dirinya selalu tersenyum. Yang paling mengemaskan adalah setiap kali Hie melihatnya, Hie selalu menunjuk dirinya dan pasti selalu dibalas dengan senyuman dan sebuah telunjuk kecil yang juga menunjuk ke arah Hie. Bayi “cubi” ini emang ngerti maksud Hie (haha…)
Kehebatannya: tak pernah putus asa untuk mencari teman alias “gaul”. Hal ini dibuktikan saat (untuk pertama kalinya) dua keluarga yang baru dipersatukan oleh pernikahan ini mengadakan jamuan makan malam. Saat-saat dimana semua orang sedang sibuk makan dan ngobrol, dirinya yang dicuekin dan duduk di kursi khusus untuk bayi memasang wajah “cubi” nya dan mulai menggoda sebuah keluarga yang sedang duduk di meja tepat disebelah meja kita. Tak ada satupun (hie ulang neh ya… tak ada satupun) orang yang duduk di meja itu yang tak tersihir
oleh jurus “cubi”nya. Semua anggota keluarga itu mulai melihat ke arahnya dan mulai mengajaknya bermain. BUSSYEET… bisa-bisa tar uda gede, ini bayi bisa jadi super star kayak Tomingse. Yang begitu keluar dari panggung udah dielu-elu’in ama penggemarnya. Hehehe… ^_*
Kekurangannya : tidak ada!
Malahan bayi yang satu ini terlalu “perfect”. Hie yakin kalo bayi ini adalah produk terbaik untuk abad ini. Seandainya ada ISO BAYI maka bayi ini mungkin juga akan mendapatkannya. (hehehe…)
Karena terlalu “cubi”, membuat kita semua yang ditinggalkannya menjadi sedih. Semua menjadi merasa kehilangan. Bahkan Hie saja sampai tidak makan 1 minggu, tiap malam menangis, meronta. (gak lah…). Cuma Hie inget banget wajah Mami saat bayi “cubi” ini uda pulang ke negaranya. Wajah Mami begitu sedih. Bahkan dengan tergesa-gesa mengeluarkan “INSTRUKSI” kepada Hie&Vie agar segera mengepak semua barang-barang milik bayi “cubi” ini dan digusur ke rumah Hie&Vie. Mami merasa kalau barang-barang itu bisa membuatnya teringat dan membuatnya rindu. Jangankan Mami…!!! Hie&Vie aja setiap hari membuka laptop untuk mengintip kembali foto-fotonya yang keren saat hari pernikahan Hie&Vie. Di HP nya Hie bahkan ada videonya, yang setiap 4 jam sekali diputar kembali (kayak makan obat aja…).
Yang paling dasyat adalah… bahkan keponakan Vie dan mamanya berkata ingin nabung agar bisa ke negaranya bayi “cubi”. Hie pikir bener juga ya. Cuma kalo nabungnya setiap hari cuma gocap, mo sampe kapan ya? Keburu bayi “cubi” itu gede dan gak “cubi” lagi (hehehe…)
Semoga aja Ci Devi secepatnya memasang webcam di komputer rumahnya. So, kita-kita ini yang udah terlanjur jadi penggemar berat anaknya bisa setiap saat melihat anaknya melalui layar komputer.
Tiap malam (sejak bayi “cubi” itu pulang), Hie berdoa… isinya begini :
Ya Tuhan… dengarkanlah doa hamba MU yang tulus dan baik hati ini. Semoga suatu saat nanti negara Prancis akan pindah di samping Medan
Jadi kami semua gak usah naik pesawat yang lama dan mahal itu. Ato gimana kalo Tuhan pindahkan semua negara Prancis itu ke Jl.Ismailiyah aja?
Jadi kami semua tinggal jalan kaki aja.
Tuhan… pasti akan keren dech kalo orang Prancis itu tinggalnya dekat kita-kita
Tuhan lalu berkata : Ahi, kamu NGACOO…
Kalo di pindah, nanti Napoleon Bonaparte bisa marah!
Akhirnya Hie cuma bisa pasrah dan tak lama kemudian larut dalam mimpinya, bertemu dengan bayi “cubi” yang kini menjadi idolanya. (^_^ zzz…zzz..)
Subscribe to:
Posts (Atom)