My Little Angel

My Little Angel

Tuesday, October 30, 2007

Pesta Semalam (posting dari hie)

Tak terasa sudah hampir 2 minggu berlalu sejak tanggal 17 Oktober 2007 lalu. Banyak hal indah yang masih dan akan terus melekat di dalam benak kami berdua. Walau semua persiapan untuk menuju ke “hari istimewa” itu mengalami banyak kendala namun pada akhirnya semua bisa berjalan dengan mulus dan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Contohnya neh… terimakasih banget sama Toni “tonget” yang udah mau jadi supir selama seharian. Belok sana-sini untuk mengantar banyak tamu istimewa, haha… bahkan jadwal supirnya lebih sibuk dari supir busway ya, haha…

Hie sering bilang ke vie kalau kita semua capek selama 1 bulan lebih hanya untuk 1 hari ini saja (tgl 17 okt). Karena sejak awal bulan September, hie dan vie udah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan setiap malam sebelum tgl 17 okt, vie dan hie baru tidur setelah jam di dinding dengan jarum panjangnya menujuk ke angka 1. Untuk mama baru ku (Mami nya vie), terimakasih juga sudah mau bergadang selama hampir 2 minggu menjelang hari-H kami. Sibuk mengantar undangan, membeli semua keperluan, memesan makanan, dll. Terimakasih juga hie ucapkan untuk Ci Aling, Ci Devi dan keluarganya masing-masing atas bantuan, doa, dan yang paling penting adalah waktu dan materi yang dihabiskan untuk hadir pada hari pernikahan kami. Terimakasih banget ya…

Hie secara pribadi juga merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan beberapa orang yang begitu “iklas” dan “tulus” membantu menyukseskan pesta pernikahan kami. Seperti bagian catering, kami merasa sangat tertolong oleh 2 orang dari rumah makan vegetarian jl.meranti yang berusaha keras membantu agar semua makanan yang lezat dapat tersaji dengan baik. Walau ada kekurangan tenaga pada saat mengeluarkan makanan, namun mereka tetap berusaha dan turun tangan langsung untuk membantu. Selain itu dari bagian dekorasi (Paulina), pengelola Taman Anggrek (Ms.Linda), MC (Mr. Steven), dokumentasi, tukang kue, petugas dari Teh Sosro, hingga ke bagian seksi sibuk, semuanya benar-benar dan sungguh-sungguh mengeluarkan tenaga dan pikiran agar “Pesta semalam” itu menjadi malam yang spesial dan istimewa dihati semua undangan.

Untuk temen-temen atau sodare-sodare yang hadir pada malam itu dan merasa ingin mendapatkan bantuan dari orang-orang di balik layar pada malam itu, maka dengan senang hati hie dan vie akan memperkenalkan mereka. Karena hie dan vie yakin, mereka adalah orang-orang yang punya talenta tinggi dan punya tanggung jawab yang tinggi pada pekerjaannya.

Hal yang tak terlupakan adalah saat-saat dimana kami berdua bisa bercanda-tawa, berfoto bersama dengan undangan. Terdengar oleh kami begitu banyak doa yang dipanjatkan untuk kami berdua. Juga beratus-ratus pujian untuk kecantikan dari pengantin yang ku gandeng, yang membuatku bangga, haha… ^_* terima kasih atas doa dan pujiannya ya… Satu undangan “spesial” kami yang tak sempat hadir : Pandita Chiu, terimakasih karena pada malam itu juga Beliau menyempatkan untuk menelepon dan memberikan ucapan selamat, tak lupa ada sebait doa terselip dari ujung telepon dari Beliau untuk kami berdua. Xie-xie…

Malam itu setelah semua undangan telah pulang, masih tersisa hie,vie, mamanya hie dan mamanya vie, beserta supir yang masih sibuk mengatur sisa-sisa barang untuk kemudian disusun ke dalam mobil pengantin. Saat itu tampak 2 orang mama yang begitu lelah. Mereka telah berkorban seharian ini dengan mengeluarkan semua semangat dan “tenaga dalamnya” (hahaha…) untuk berdiri menyalami semua undangan dengan senyum yang terus menghiasi wajah mereka. Maaf ya, jadi merepotkan mama semuanya… karena saat pesta berlangsung ada begitu banyak undangan (teman/sodare) yang meminta hie dan vie untuk foto bareng (kayak seleb aja ;p). Jadinya kedua mama kami harus rela berdiri berjam-jam untuk menyalami semua undangan.

Satu hal lagi yang tak bisa hie lupain adalah kejadian pada pagi hari tgl 17 okt, dimana untuk pertama kalinya hie memanggil kata “mami” untuk mamanya vie. Rasanya sedikit canggung. Namun ada rasa bahagia di dalam hati ini disetiap kali mulut ini memanggil kata “mami” itu. Mungkin inilah final dari semua perjuangan perjalanan cinta kami berdua yang penuh lika-liku-laki-laki-tak-laku-laku (hehehe…)

Tak lupa…Berjuta-juta terimakasih dan sujud syukur dari hie dan vie untuk LAU MU (TYME) yang udah memberikan “sponsor” terbesar pada Pesta semalam itu. Semoga berkatnya senantiasa bersama kami berdua & kita semuanya untuk selama-lamanya.

Wednesday, October 10, 2007

Menghitung Hari :)

Sekarang ini Vie dan Hie lagi sibuk mempersiapkan semua keperluan untuk merit. Karena terlalu capek ehhh Hie malah jatuh sakit :( untung aja dah mau libur Idul Fitri jadinya lebih mendingan dia masih sempat untuk istirahat. Mungkin karena capek dan kurang minum air jadinya badan kita kurang fit. Vie aja dari senin kemarin tiba" sakit perut trus selasanya ehhh malah mencret arrr :( tapi hari ini dah OK kok cuman badan sedikit pegal aja...

Sekarang kita lagi menghitung hari nih hehe... maklumlah hari pernikahan kita kan dah mau sampai hitung pake jari tangan masih bisa. Lumayan deg degan juga hehe... Temans juga bantu doa ya semoga semuanya berjalan lancar" aja.

Mungkin kita mau cuti dulu untuk tidak mengisi blog ini sampe pernikahan kita beres. Jadi temans harap maklum ya dan menunggu kabar baik yaitu kabar pernikahan kita di blog ini.
Tak lupa Hie & Vie juga mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri" untuk temans yang merayakannya. Semoga kita semua diberikan berkah oleh Tuhan Yang Maha Esa... Amin. C.U. Friends.... :)

Friday, October 5, 2007

Melelahkan tetapi membawa hikmah

Kemarin Vie cuti 1/2 hari karena masih banyak undangan yang harus dibagikan. Ada sebagian undangan yang tidak bisa dibagikan malam hari. Vie mengerti karena setelah bekerja seharian malam hari merupakan waktu dimana untuk berkumpul dengan keluarga. Jadi Vie luangkan waktu untuk membagi undangan di pagi hari. Rute kemarin lumayan panjang dimulai dari Jl. Sutrisno sampai ke Jl. Sekip dan lanjut ke Taman Polonia. Padahal kemarin sangat panas dan matahari sangat terik tapi Vie dan Hie tetap melanjutkan perjalanan.

Dalam hati Vie berkata setiap hal memang perlu pengorbanan walaupun sedikit capek tapi apa yang kita kerjakan dan kita korbankan akan membawa hasil yang memuaskan dan menjadi suatu kenangan yang tak terlupakan. Jadinya kita merasa apa yang kita kerjakan lebih berarti dan ngak sia", betul ngak ??? Cia You Cia You....

Apalagi kemarin malam kita ada kelas seperti biasa setiap kamis. Kali ini Pandita kita lagi pulang ke Taiwan. Walaupun begitu masih juga banyak umat yang semangat datang mendengarkan ceramah dari Lim Thang Cu Cen Li. Kita pun semangat mendengarkannya karena dalam ceramah sesekali ada obrolan lucu dan sedikit cerita yang mendidik. Setelah kelas bubar Vie dan Hie harus mengantar umat yang rumahnya sekitar Kampung Baru untuk pulang. Balik sampe Vihara dah lumayan malam langsung aja kita pulang ke rumah. Walaupun lelah tapi terasa berarti, kenapa??? Setidaknya setiap beramal kita ngak perlu ada duit baru bole dibilang beramal tapi dengan tenaga kita untuk mengantar para umat itu juga disebut dengan BERAMAL :)

Hari ini ngak ada acara bagi undangan karena Vie siap ngajar balet dah jam 7 malam, tadi pagi Vie baru bilang ama Hie ntar hari ini kita off bagi undangan ya... Karena setiap bangun pagi badan terasa sakit kek orang dah tua banget padahal Vie kan belum tua masih umur 17-an lagi hehe ;p Ok deh sampai disini dulu ya... Semoga setiap hal yang kita lakukan dapat berguna bagi kita dan orang lain... C.U....

Wednesday, October 3, 2007

Menuju kedewasaan (Posting dari Hie)

Terhitung sudah sebulan ini aku dan vie begitu sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk pesta wedding kami. Dan sudah sebulan ini juga hampir setiap malamnya aku dan vie baru bisa tidur diatas jam 00.00. Bahkan terkadang baru tidur pada pukul 01.00. Benar-benar hari yang sungguh melelahkan.

Sepulang dari kerja, vie masih harus masak. Terkadang kalo emak sudah masak maka vie bisa ada sedikit waktu untuk istirahat. Terkadang kalo aku belum selesai mengajar maka vie dahulu mandi dan menunggu hingga aku selesai bekerja. Setelah makan maka kegiatan mengantar undangan dimulai. Walau gerimis, tak ada kata berhenti.

Saat tiba di rumah, walau badan terasa lelah dan mata telah mengantuk. Kami berdua masih juga harus menulis undangan untuk rute esok harinya. Lebih sering vie yang melanjutkan pekerjaan ini. Karena aku sudah terlalu lelah sehingga lebih sering aku hanya menemaninya sambil tiduran.

Namun selama membagi undangan itu ternyata ada banyak hal yang bisa kita jumpai dan ambil hikmahnya. Sebagai contoh pada tanggal 29 September (Sabtu) aku,vie dan kükü berkeliling mengantar undangan hingga malam hari. Yang pada pagi harinya diisi dengan kegiatan ke Yamano untuk mencari baju pesta yang cocok buat emak. Setelah itu menjemput kükü. Kemudian mobil meluncur ke sunggal, binjai. Ada satu tempat yang kita tuju namun batal mengantar undangan, yang dikarenakan vie lupa mengambil undangannya. Maklum aja karena terlalu banyak yang harus vie ingat, jadinya ada yang terlupakan. Akhirnya undangan itu baru diantar keesokan harinya. Makan siang di rumah makan vegetarian Meranti membuat perut yang telah lama bernyanyi tenang sejenak.

Hari Minggu (30 September) perjalanan dimulai dari pagi hari. Setelah emak selesai membuat bekal untuk kita bertiga, perjalanan menuju ke Tandem (lewat Binjai) dimulai. 1 jam 30 menit perjalanan membuat pantatku pegal juga. Ketika tiba kami bertiga disambut sama sodara-sodare yang uda bertahun-tahun tak bersuo. 3 orang sepupu ku yang umurnya tak beda jauh dari ku sedang bermain bersama 3 orang anak mereka masing-masing.

Aku tersenyum saat mereka menertawakan ku. Katanya ahi tak pernah berubah, tetap imut dan caem. (Haha… kata2 yang terakhir aku tambah sendiri ;p) Sepanjang perjalanan pulang tak ada tempat berhenti untuk makan siang. Akhirnya makan siang dilakukan di dalam mobil yang sedang berjalan menuju ke arah Belawan. Vie yang duduk disamping, sesekali menyuapi pak supir yang sedang konsentrasi dengan kemudinya. Sedangkan emak dibelakang sibuk dengan lemangnya (takut gak laku, jadinya ditelan sendiri ^_^)

Rasa lelah dan letih hilang disaat mobil melaju di jalan yang lurus dengan pemandangan di kiri kanan jalan adalah sawah yang terbentang luas. Hati dan pikiran yang kusut, seketika lurus kembali.

Sepanjang perjalanan itu aku terus berpikir. Hari-hari belakangan ini memang terasa begitu melelahkan. Tak ada orang yang bisa membantu untuk memikul tanggung jawab dan pekerjaan ini. Namun sesaat aku juga sadar, ini adalah sebuah proses menuju kedewasaan. Bila aku dan vie bisa melewati hari-hari lelah ini maka dengan sendirinya kedewasaan kami meningkat setingkat lagi.

Sambil tersenyum aku menatap jauh ke depan jalan. Tanganku memegang erat kemudi. Sesekali aku menatap ke kiri dan kanan jalan. Terima kasih Tuhan, karena aku punya 2 orang wanita hebat dan perkasa bak “Wonder Woman” yang senantiasa setia menemaniku untuk lelah & letih pada hari ini…