Pagi ini rasanya waktu seakan terhenti ketika mendengar kabar kalau Susuk Cen Lie telah berpulang kehadapan-NYA. Seluruh badan Hie langsung lemas. Hie tak habis pikir kenapa semua ini harus begitu cepat terjadi. Masih begitu segar dalam ingatan Hie kalau kemarin malam itu Susuk Cen Lie masih 'ngobrol dengan Hie via hape. Sekarang ini, saat Hie sedang menjadi umat pelayanan di Kelas Seminar malah mendengarkan kabar duka ini dari Pandita. Rasanya semua ini hanyalah kata-kata bohong belaka.
Pandita juga tidak kuasa menahan air mata. Karena semalam sekitar Jam 21.00 masih 'ngobrol panjang lebar tentang rencananya untuk pergi berobat ke Penang pada pagi hari ini. Tapi siapa yang bisa mengira kalau sebelum keberangkatannya Beliau sudah harus berpulang kehadapan-NYA.
Sejak awal Hie masuk Fo Thang selalu ketemu dengan Beliau ini. Bahkan setiap orang di Fo Thang pasti mengenal yang namanya Susuk Cen Lie. Semua orang mengenal Beliau sebagai sosok orang yang humoris dan bersahaja. Dimata Hie, Beliau adalah sosok pengganti Papa yang penuh dengan kehangatan dan nasehat. Disetiap kesalahan yang Hie buat, dengan segera Beliau akan mendatangi Hie dan memberikan koreksi. Jujur, dalam lubuk hati yang paling dalam Hie sangat-sangatlah merasa kehilangan Beliau. Hie yakin seluruh umat Fo Thang pasti merasakan hal yang sama.
Susuk, dimanapun susuk sekarang berada, Hie ingin mengucapkan : "Terima kasih atas semua nasehatnya, LAU MU pasti akan memberikan tempat yang terbaik untuk Dirimu. Kami semua sangat kehilangan dan akan selalu merindukan Dirimu... Sampai Jumpa..."