Bertahun-tahun sudah menahan niat untuk menginjakkan kaki di kota Prapat dan Pulau Samosir. Namun akhirnya tgl 19,20 Juli yang lalu semua hasrat terpendam itu terlampiaskan semuanya. Rencana kita tidak melulu hanya untuk rekreasi semata. Karena terselip juga rencana untuk mengunjungi keluarga Vie (bibi) di Kota Tebing Tinggi.
Perjalanan dimulai pada tgl 19 Juli pukul 07.00 WIB. Pagi itu tumben Ayoka juga cepat bangun, bahkan jam belum menunjukkan jam 4 pagi Ayoka sudah bangun dan mengajak kita main. Busyet! Mata ngantuk banget. Setelah selesai menyusun barang ke dalam mobil, perjalanan akhirnya dimulai juga...
Oh ya, sebelumnya Hie mau jelasin kalo perjalanan kali ini kita bareng dengan beberapa orang teman, yaitu : Yenni, Li Chin, An Sun, Yong Yong, dan keluarga besar Ko Acua. Kita berangkat dengan 2 mobil, tapi tidak bareng. Perjalanan Medan-Prapat cuma ditempuh dalam waktu 3,5 jam karena kondisi jalan yang masih sepi. Mobil yang Hie bawa duluan tiba di pelabuhan Ajibata di Kota Prapat. Segera saja bertanya dimana lokasi pelabuhan. Kejadian konyol akibat salah bertanya membuat kami harus mutar-mutar di jalan menuju pelabuhan. Lebih konyol lagi adalah sederet mobil yang mengikuti di belakang kami juga mengikuti semua gerakan mutar-mutar kami. Pagi itu penduduk setempat menyaksikan tarian muter-muter dari 10-an mobil di tengah jalan. AMAZING! hahaha...
Mobil naik ke atas kapal feri sekitar pukul 13.00, dengan perjalanan di atas danau selama 1 jam. Tiba di Samosir, kita masih harus mencari hotel tempat kita akan menginap. Cuman ada satu petunjuk, yaitu : keluar dari pelabuhan belok kanan. Untung aja kejadian muter-muter tidak terjadi, karena kita sempat bertanya kepada penduduk setempat. Sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan yang indah, hijau, perbukitan yang berderet dengan manisnya. Terbesit niat untuk camp disana. (next adventure lah...)
Setelah tiba di tempat kita menginap, bongkar barang, istirahat bentar. Tidak ada lagi makan siang, karena sudah dilakukan saat kita lagi di dalam feri. 1 jam kemudian rombongan keluarga Ko Acua pun tiba. Giliran mereka yang beristirahat sejenak. Habis tarik nafas, kita langsung tarik gas muter-muter lihat keramaian. Berhenti sejenak di pasar. Awalnya sempat ada kejadian yang menyebalkan ketika harus parkir. Jalan disana sangatlah sempit, mobil harus saling mengalah saat berpapasan. Nah, disana itu jumpa sama anak muda "super bego" yang blagu dan tolol saat harus berpapasan mobil. Sebelah kiri mobilnya masih luas macam lapangan bola, dia malah sibuk klakson sampe seisi pasar menggema dengan tujuan agar Hie pindahkan mobil yang sudah diparkir. Ketimbang terjadi pertumpahan darah didaerah yang indah itu, akhirnya Hie maju'in dikit mobil. Tapi emang dasar dia itu manusia yang terlahir untuk jadi tolol, tetap aja masih klakson. Gak lama ada seorang bapak yang jerit ke manusia tolol itu. Eee,akhirnya dia ngerti kalo sebelah kirinya masih lapang macam lapangan bola. Ternyata kalo yang namanya manusia tolol itu harus dijerit dulu baru bisa mengerti. [ Sayang Hie lupa foto mobilnya untuk diposting disini ]
Sore sekitar jam 17.20, kita udah balik ke kamar dan sebagian mulai sibuk ganti kostum. Tujuannya apalagi kalo bukan : menambah pencemaran di Danau Toba dengan daki-daki kami semua (hahahaa...)
Malam harinya kami isi dengan kegiatan ketawa dan ketawa... ^_^ hanya Tuhan yang bisa mengerti apa yang telah kami makan. (perasaan gak makan apa-apa deh! apa karena makan rendang? ato karena pete? gak mungkin karena makan nasi putih kan?!)
Oh ya, ternyata di P.Samosir ada restoran untuk vegetarian loh! Malamnya kita ada mampir kesana. Suasana rumah makan itu luar biasa. Sangat asri dan pemandangannya luar biasa. Kalau sore bisa makan sambil lihat ke Danau dari ketinggian. Cocok buat anda yang mau melamar pacar anda. (hahaha...) Nama restoran itu JUWITA. Ibu pemilik restoran itu ramah banget. Bagi teman-teman yang ada ke P.Samosir boleh coba nih restoran. Dijamin puas. Karena harga makanan dan minumannya tidak terlalu mahal. Untuk pemandangan dan suasananya kita kasi 2 jempol!
Hari kedua di P.Samosir kami mulai di pagi buta, jam 5 pagi! Ada yang sibuk mandi, sibuk masak, cuman Ayoka yang sibuk tidur karena malam tidak nyenyak. Jam 7.30 kita udah tiba di pelabuhan. Kita mobil yang kedua masuk pelabuhan. Ternyata kapal trip pertama sudah jalan. Kita telat beberapa menit. Rencana untuk melihat Taman Eden 100 terpaksa dibatalkan. Kita naik feri trip berikutnya, jam 10. Setibanya di Prapat, berhenti sejenak di pom bensin untuk pipis dan ganti popok Ayoka. Perjalanan dilanjutkan ke Siantar.
Awalnya ada rencana mau ke ZOO. Ya, sekedar nyapa sodara tua kita si-nyemot itu. Tapi rencana ini juga batal, karena kejadian ban belakang sebelah kiri yang kempes. Seisi mobil yang sudah mengantuk sontak terbangun. Berhenti ditepi jalan, keluar sedikit keringat, ban serap dikeluarkan dan diganti. Perjalanan kemudian dilanjutkan untuk mencari tempat tempel ban. Setelah urusan tempel-menempel dan tambah angin selesai, mobil segera meluncur ke kota Tebing Tinggi untuk mencari tempat makan. Saat itu jam sudah menunjuk pukul 15.00 lewat. Semua perut sudah menyanyikan lagu "isabela sesak berak". Habis makan, singgah ke rumah bibinya Vie. Sekedar duduk di kedai kopi yang menjadi usaha bibinya Vie untuk melepas lelah. Tak sampai 1 jam perjalanan pulang menuju Medan dimulai. Sepanjang perjalanan hanya ada tawa dan tawa. Tiba di Medan hampir jam 19.00. Perut keroncongan dan Yenni kita todong. Akhirnya dengan pasrah Yenni mentraktir kita makan malam. Seisi restoran tutup hidung saat kita masuk. (hahaha... joke lah).
Selesai sudah liburan yang penuh tawa kali ini. Vie sendiri berniat kesana selain untuk berlibur juga berniat untuk singgah di restoran JUWITA, sekedar memberikan bumbu vege dan tukar info soal menu vege. Ya, semoga aja segera terwujud ya...
Sampai jumpa lagi di petualangan kami yang berikutnya ^_^
Vie dan Ayoka di Pelabuhan Ajibata, Kota Prapat
Vie dan Ayoka di atas kapal feri
Perjalanan menuju Pulau Samosir dari atas feri
Pemandangan yang indah sepanjang perjalanan menuju ke hotel ; Hie & Ayoka (lagi bobok) di depan hotel Ambaroba (bukan Amoeba)
Sunrise (beautiful) ; Vie & Ayoka di pelabuhan
Ayoka in action ; Ayoka lagi kenalan dengan bayi yang jadi penumpang di feri menuju Prapat
Buat teman-teman ku yang tidak bisa posting foto kalian semoga blog ini bisa jadi tempat mu untuk mengobati semua luka itu. Apalah daya, semua ini bukan kehendak Tuhan, tapi adalah kehendak kita sendiri. wakakaka... peace man!
No comments:
Post a Comment