Wah akhirnya dirikoe bisa mencapai puncak Gunung Sinabung juga. Padahal dalam sejarah hidupku ngak pernah kucantumkan harus mencapai puncak gunung apa pun. Hmm ... tapi namanya hidup kita harus selalu maju n berusaha mencari hal yang baru. So hidup kita lebih berarti n berwarna.
Pertama kali sebelum mendaki dalam pikiranku hanya ada oh dihutan itu dah ada jalan setapak yang bisa membawa kita menuju puncak ehhh ... ternyata oh ternyata jalan yang kita tempuh lebih susah daripada yang koe kira. Jalannya sih emang jalan setapak tapi penuh dengan tanjakan yang menguji adrenalin kita hehe ... Menyenangkan sekaligus ekstrim karena baru pertama kali dirikoe memanjat gunung. Setelah menelusuri hutan yang penuh dengan pohon ntah pohon pinus trus banyak jenis pohon yang ngak wa kenal. Selama beberapa jam melalui jalan yang berlika liku akhirnya dirikoe sampai ke tahap akhir untuk mencapai puncak yaitu harus melewati cadas (bebatuan yang terjal) selama 1 jam.
Setelah mencapai puncak, kita pun berkemah disana, nikmati sunset yang terindah yang belum pernah wa liat setua ini. Dirikoe pun jadi oon, bodo melihat keindahan alam ciptaanNya. Namun dalam hatiku yang paling dalam masih memikirkan gimana caranya menuruni cadas yang baru kunaiki tadi. Tapi ngak mungkin kan diriku yang cantik n mungil ini ngak bisa melewati tantangan yang ngak ada apa2 nya. Hingga akhirnya siap makan malam semuanya pada masuk kedalam tenda n istirahat. Malam itu angin berhembus sangat kencang. Badanpun terasa kedinginan hingga kita tak berdaya untuk tidur. Dengan mata sedikit bengkak macam ikan lohan paginya kita bangun n naik ke puncak yang tertinggi. Ternyata disana anginnya lebih kencang n dingin banget. Brrrr ... Brrr ...
Perutpun terasa lapas sehingga kita memasak maitri untuk memadatkan perut yang sudah keroncongan. Siap sarapan dengan sigap para pecinta alam ini langsung menyusun barang n tenda dengan merencanakan perjalanan pulang. Melihat n memikirkan cadas yang terjal membuat diriku mabuk gunung. Walaupun hati dag dig dug tiada hentinya diriku terus melaju untuk menuruni cadas tersebut. Kaki pun gemetaran karena dari cadas kita bisa melihat Danau Laukawar. Bisa2 kalo ngak terpegang bisa jatuh terpelanting n masuk ke danau tersebut. But diriku punya tekad yang bulat kalo gue bisa turun ampe bawah gunung.
Ampe kaki gunung, cacing didalam perut pun bernyanyi ria minta makan. Saya pun memasak burger n nasgor untuk mengenyangkan cacing tadi. Setelah itu lanjutkan dengan perjalanan pulang dengan macet yang panjang.
Sedikit buka rahasia ya ... dulu ... diriku ngak pernah terpikirkan akan mempunyai jiwa petualangan ya dasyat likes camping, tracking in jungle, hiking, refling n etc. Since I know Hie as my boyfriend and now become my husband. He teach me a lot of activities that connected us with the nature. I like it very much. Thanks my dear. I love u so much ...
1 comment:
^_^ i love u...
Post a Comment